BANGKALAN – Jarum jam baru menunjuk angka pukul 07.30 wib. Tapi Kulsum, 30 tahun, pedagang nasi bungkus di Pelabuhan Kamal, nampak mengemasi lapak jualannya.
“Alhamdulillah, langsung ada yang borong,” kata Kulsum.
Hari ini, area pelabuhan Kamal memang sedang ramai sejak pagi. Lebih dari 1000 orang memadati area pelabuhan untuk memeriahkan kegiatan jalan sehat.
Kegiatan yang dimotori Forum pemuda Kamal ini mendatangkan Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bangkalan, Lukman Hakim-Fauzan Djakfar.
Tak hanya menyediakan hadiah, panitia jalan sehat ini juga membuka stand jualan agar para pedagang kecil atau UMKM bisa menjajakan dagangannya.
Selain senang karena dagangannya laris, berjualan di bazar UMKM membuatnya tahu bahwa Bangkalan akan segera menggelar pemilihan bupati. Bahkan dia bisa melihat secara dekat calon bupati Lukman Hakim.
“Ganteng ya calon bupatinya. Senyum terus,” kata ibu satu anak ini, usai melihat sosok Lukman dari dekat.
Ketika ditanya apa harapan terhadap Lukman Hakim jika terpilih jadi bupati, Kulsum mengeluhkan betapa sulitnya mencari pekerjaan di Bangkalan.
Dia berjualan nasi bungkus, bukan karena ide kreatif, melainkan karena tak tertampung di dunia kerja. Sehingga mau tak mau berjualan meski hasilnya tak menentu.
“Saya jualan karena sudah mentok tak Nemu pekerjaan. Jualan itu berat, harus belanja, Harus memasak. Kemahalan Ndak laku. Dijual murah untungnya tidak mencukupi,” keluh dia.
Dalam teori ekonomi, meningkatan jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa dilihat dari dua perspektif.
Di satu sisi, ini dapat menunjukkan bahwa banyak orang mencari cara alternatif untuk memperoleh penghasilan karena mungkin ada kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan tetap di sektor formal. Ini bisa menjadi tanda bahwa kondisi ekonomi makro sedang tidak baik, karena keterbatasan peluang kerja dan pendapatan. *
Leave a Comment